BAB I
MASALAH
LATAR BELAKANG
Saat ini perkembangan teknologi
sudah berkembang dengan pesat. Semua sudah dibuat menjadi lebih mudah.salah
satunya adalah perkembangan teknologi dengan menggunakan internet. Ya sekarang
ini internet sudah menjadi sesuatu yang penting bagi siapa saja, karena dengan
menggunakan internet kita dapat lebih mudah terhubung tanpa harus tergantung
dengan jarak dan waktu. Dibalik keuntungan menggunakan internet ada pula
kerugian yang dapat kita rasakan dari internet .
Penggunaan internet sudah mulai
masuk kedalam semua bidang, termasuk dalam perbankan. Sekarang sudah banyak
perbankan yang menggunakan internet untuk melakukan transaksi istilahnya adalah
E-banking. Dengan E-banking kita dapat dengan mudah untuk melakukan transaksi
dari mana saja dan kapan saja tidak harus pergi ke bank atau menunggu bank itu
buka. Dengan E-Banking kita dapat melakukan transaksi bahkan dari rumah saja,
kita dapat mengecek saldo, mentransfer uang dan lainnya dengan mudah.
Setiap apapun yang dibuat pastilah
memiliki resiko. Sama seperti E-banking,Dibalik kemudahan E-Banking namun kita
haruslah berhati-hati karena rawan terjadi tindak kejahatan di dunia maya atau
biasa disebut cyber crime.
MASALAH
Dengan kemajuan teknologi perbankan
saat ini sudah mulai beralih menggunakan E-Banking dalam kegiatan transaksi. Namun
masih ditemukan masalah dalam penerapannya meliputi
1.
Penerapan manajemen resiko
2.
Masih buruknya SDM sehingga masih
terjadi kesalahan.
3.
Keamanan dan kenyamanan dalam
transaksi E-Banking
Terutama masalah keamanan yang
paling harus diperhatikan.sebagai contoh masalah yang terjadi yang diambil dari
artikel di internet.
"Di Indonesia sendiri banyak
sekali penyimpang, baik itu karena perbankan yang menggunakan internet seperti
internet banking, SMS banking dan juga credit card dan debit card yang rawan
terhadap tindak kriminal," kata Kombespol Djoko Purbo, Kasubid Perbankan
dan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus, Bareskrim Polri saat ditemui
wartawan di Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Kamis (05/07/12).
"Seperti kasus credit card dan debit card yang datanya dicuri dan dibuat duplikat kartunya yang mengunakan bukan pemiliknya tetapi orang lain," imbuh Djoko
Djoko mengungkapkan kasus tersebut sudah masuk dalam force border yaitu antarnegara dan melibatkan sindikat hacker internasional.
Selain kasus di atas, ada modus lain yaitu online trading fiktif yaitu mencantumkan barang jualannya dan ketika orang tertarik untuk membeli kemudian mentransfer uang ke nomor rekening penjual barangnya tidak terkirim.
SMS palsu untuk mentransfer beberapa uang merupakan modus selanjutnya walaupun dalam penanganan kasus ini tidak terlalu banyak kerugiaannya namun ini merupakan modus yang harus wajib untuk diketauhi dan dipelajari.
"Dari tahun ke tahun modus ini semakin meningkat dari segi average maupun kualitas, saya rasa para hacker-hacker dari masing-masing negara saling bekerja sama," ungkap Djoko.
"Seperti kasus credit card dan debit card yang datanya dicuri dan dibuat duplikat kartunya yang mengunakan bukan pemiliknya tetapi orang lain," imbuh Djoko
Djoko mengungkapkan kasus tersebut sudah masuk dalam force border yaitu antarnegara dan melibatkan sindikat hacker internasional.
Selain kasus di atas, ada modus lain yaitu online trading fiktif yaitu mencantumkan barang jualannya dan ketika orang tertarik untuk membeli kemudian mentransfer uang ke nomor rekening penjual barangnya tidak terkirim.
SMS palsu untuk mentransfer beberapa uang merupakan modus selanjutnya walaupun dalam penanganan kasus ini tidak terlalu banyak kerugiaannya namun ini merupakan modus yang harus wajib untuk diketauhi dan dipelajari.
"Dari tahun ke tahun modus ini semakin meningkat dari segi average maupun kualitas, saya rasa para hacker-hacker dari masing-masing negara saling bekerja sama," ungkap Djoko.
BAB II
TEORI
Seperti yang dibahas di BAB I
tentang penggunaan Internet di dunia perbankang. Dimana dibalik kuntungan
berupa kemudahan yang diberikan dalam melakukan transaksi pastilah ada
kerugiaannya dalam hal itu berupa tindak kejahatan yang dapat merugikan kita
sebagai pengguna apabila kita tidak lebih berhati-hati. Oleh sebab itu pihak
perbankan haruslah lebih jeli mengatasi kekurangan yang ada. Apabila perbangkan
ingin menggunakan internet dalam melakukan semua transaksi nasabahnya dalam
bentuk E-Banking maka perbangkan tersebut haruslah dapat memikirkan resiko apa
saja yang dapat terjadi apabila
menerapkan teknologi tersebut sehingga dapat meminimalir kerugian
kerugian yang akan terjadi.
Hal itu termasuk dalam manajemen
resiko. Ya setiap perbuatan pastilah
memiliki resiko yang akan ditimbulkan.
Inilah beberapa definisi manajemen resiko menurut para ahli
- Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran,
dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut. - Menurut Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.
- Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
- Menurut Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.
Disini
manajemen resiko haruslah dibuat untuk dapat merespon resiko-resiko apa saja
yang akan timbul sehingga dapat meminimalkan kerugian. Dalam manajemen resiko
ini terdapat dua tindakan yaitu mencegah dan memperbaiki. Dengan manajemen
resiko kita dapat mencegah, mengurang, menstransfer resiko-resiko yang terjadi
pada saat akan memulainya. Sedangkan dalam tahap memperbaiki adalah kita dapat
mengurangi efek yang terjadi dan juga kita dapat lebih cepat menangani resiko
tersebut karena kita sudah siap untuk menghadapi resiko yang ada
Pengertian E-BankingE-banking dapat di definisikan sebagai jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC, laptop, PDA, ATM, atau telefon. Marilah kita pelajari satu persatu saluran dari e-Banking yang telah diterapkan bank-bank di Indonesia sebagai berikut :
1. Internet Banking, ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
2. SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu – Sim Tool Kit (STK) pada simcardnya.
3. Phone Banking, ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
4. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.
masalah perbankan pada BAB I dimana
perbankan haruslah memiliki manajemen resiko yang baik untuk mengatasi masalah
yang aka terjadi. seperti apa yang ditulis pada BAB I dimana perbankan
menggunakan Internet dalam melakukan transaksinya maka perbangkan haruslah dapat
memperhatikan system keamanan agar nasabah tidak dirugikan karena ini
menyangkut uang yang mungkin tidak sedikit nilainya. Seperti pada BAB I
mengapa para hacker mengincar oline
banking Indonesia?? Mungkin para hacker beranggapan bahwa keamana online perbankan
di Indonesia masih memiliki celah untuk dibobol sehingga para hacker
internasional tertarik menjalankan kejahatannya agar mendapatkan
keuntungan.disini hacker dapat diatrikan orang yang dapat menganalisa kelemahan
suatu system dan dan merusaknya untuk mengambil data-data milik orang laik
untuk digunakan oleh orang tersebut melalui internet.
BAB III
Untuk menangani masalah tersebut
hendaklah harus dibuat manajemen resiko sehingga dapat terhindar dari masalah
yang tidak kita inginkan atau apabila timbul masalah maka dapat dengan cepat
untuk mengatasi masalah tersebut . berikut keuntungan dari adanya manajemen
resiko
·
Berguna untuk
mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.
Memudahkan estimasi biaya.
Memudahkan estimasi biaya.
·
Memberikan pendapat
dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar.
·
Memungkinkan bagi
para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan
yang nyata.
·
Memungkinkan bagi para
pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan masalah.
·
Meningkatkan
pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
·
Menyediakan pedoman
untuk membantu perumusan masalah.
·
Memungkinkan analisa yang cermat dari
pilihan-pilihan alternatif.
Apabila ingin menggunakan internet
untuk mempermudah transaksi di dunia perbanknan hendaklah harus ditinjau
kembali keuntungan dan kerugiaannya sebab setiap apapun pastilah ada resikonya
.
Seperti masalah diatas apabila
perbankan ingin menggunakan internet didalam transaksinya haruslah dicermati
beberapa aspek terutama keamanannya
untuk menghindari pembobolan. Seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank
besar yang sudah melakukan pengamanan yang cukup ketat seperti pada Bank
Mandiri yang menggunakan keamanan berlapis.
Keamanan Bank Mandiri
- Menggunakan sistem keamanan standard international dengan enkripsi SSL 128 bit (Secure Socket Layer 128 bit Encryption) yang akan mengacak data transaksi
- Pengamanan pintu akses dengan Firewall (ISP>Web Server>Data Server>Host)
- Proses pendaftaran melalui mandiri atm atau Cabang Bank Mandiri
- Proses aktivasi di www.bankmandiri.co.id dengan Access ID & Access Code
- Mouse over Warning Access, pada saat login untuk mengingatkan web site palsu
- Verifikasi user dengan User ID & PIN Internet Banking pada saat login
- Auto Logoff (Session Time Out ) jika Nasabah lupa log-out
- Seluruh aktifitas nasabah di mandiri internet akan tercatat oleh sistem
- Nasabah dapat melihat seluruh aktifitas yang dilakukan pada mandiri internet selama jangka waktu tertentu
- Notifikasi melalui e-mail dan SMS* untuk setiap transaksi yang dilakukan
- Limit transaksi per hari hingga Rp. 10.000.000,-
BAB
IV
KESIMPULAN
Setiap tindakan pastilah ada
resikonya oleh sebab itu haruslah dibuat suatu manajemen untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu manajemen resiko. Dengan manajemen resiko maka dapat
terhindar dari resiko resiko yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.
Di perbankan E-Bangking memberikan
kemudahan dalam melakukan transaksi sehingga kita tidak perlu lagi repot dalam
melakukan transaksi. Namun dibalik kemudahan tersebut masih ada masalah yang
ditemukan oleh sebab itu dibutuhkan manajemen resiko untuk dapat mengatasi
permasalah yang terjadi. terutama pada keamanan yang haruslah sangat ketat
untuk mengindari kejahatan berupa pembobolan sehingga dapat merugikan seperti
dengan system pengamanan yang sudah berstandar internasional dan juga dengan
menggunakan firewall sehingga akses data yang keluar masuk dapat dipantau .
referensi:
0 comments:
Posting Komentar