Diambil dari artikel http://inet.detik.com/read/2012/07/05/145128/1958504/323/bareskrim-sindikat-hacker-internasional-incar-online-banking-indonesia
Bareskrim: Sindikat Hacker Internasional Incar Online
Banking Indonesia
Wiji Nurhayat - detikinet
Jakarta -
Transaksi perbankan via internet alias online transaction termasuk
cara bertransaksi yang sangat praktis karena dapat digunakan kapan saja dan di
mana saja.
Namun seiring berkembangnya waktu ternyata transaksi online banking menjadi ladang yang menyegarkan bagi penjahat cyber crime yang mengambil keuntungan dengan tumbuh dan berkembangnya sistem ini termasuk di Indonesia.
"Di Indonesia sendiri banyak sekali penyimpang, baik itu karena perbankan yang menggunakan internet seperti internet banking, SMS banking dan juga credit card dan debit card yang rawan terhadap tindak kriminal," kata Kombespol Djoko Purbo, Kasubid Perbankan dan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus, Bareskrim Polri saat ditemui wartawan di Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Kamis (05/07/12).
"Seperti kasus credit card dan debit card yang datanya dicuri dan dibuat duplikat kartunya yang mengunakan bukan pemiliknya tetapi orang lain," imbuh Djoko
Djoko mengungkapkan kasus tersebut sudah masuk dalam force border yaitu antarnegara dan melibatkan sindikat hacker internasional.
Selain kasus di atas, ada modus lain yaitu online trading fiktif yaitu mencantumkan barang jualannya dan ketika orang tertarik untuk membeli kemudian mentransfer uang ke nomor rekening penjual barangnya tidak terkirim.
SMS palsu untuk mentransfer beberapa uang merupakan modus selanjutnya walaupun dalam penanganan kasus ini tidak terlalu banyak kerugiaannya namun ini merupakan modus yang harus wajib untuk diketauhi dan dipelajari.
"Dari tahun ke tahun modus ini semakin meningkat dari segi average maupun kualitas, saya rasa para hacker-hacker dari masing-masing negara saling bekerja sama," ungkap Djoko.
Namun seiring berkembangnya waktu ternyata transaksi online banking menjadi ladang yang menyegarkan bagi penjahat cyber crime yang mengambil keuntungan dengan tumbuh dan berkembangnya sistem ini termasuk di Indonesia.
"Di Indonesia sendiri banyak sekali penyimpang, baik itu karena perbankan yang menggunakan internet seperti internet banking, SMS banking dan juga credit card dan debit card yang rawan terhadap tindak kriminal," kata Kombespol Djoko Purbo, Kasubid Perbankan dan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus, Bareskrim Polri saat ditemui wartawan di Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Kamis (05/07/12).
"Seperti kasus credit card dan debit card yang datanya dicuri dan dibuat duplikat kartunya yang mengunakan bukan pemiliknya tetapi orang lain," imbuh Djoko
Djoko mengungkapkan kasus tersebut sudah masuk dalam force border yaitu antarnegara dan melibatkan sindikat hacker internasional.
Selain kasus di atas, ada modus lain yaitu online trading fiktif yaitu mencantumkan barang jualannya dan ketika orang tertarik untuk membeli kemudian mentransfer uang ke nomor rekening penjual barangnya tidak terkirim.
SMS palsu untuk mentransfer beberapa uang merupakan modus selanjutnya walaupun dalam penanganan kasus ini tidak terlalu banyak kerugiaannya namun ini merupakan modus yang harus wajib untuk diketauhi dan dipelajari.
"Dari tahun ke tahun modus ini semakin meningkat dari segi average maupun kualitas, saya rasa para hacker-hacker dari masing-masing negara saling bekerja sama," ungkap Djoko.
Indentifikasi
Seiring perkembangan jaman sekarang ini semua dapat dilakukan dengan mudah. Dan sebagai
pemudah kita dapat menggunakan internet. Begitu pula dengan dunia perbakan
sekarang ini banyak dikembngkan teknologi untuk mempermudahkan transaksi
melalui internet.
Dengan internet kita tidak harus pergi ke bank dan mengantri
lama-lama untuk melakukan transaksi.denganinternet kita dapat melakukan
transaksi dinama saja dan kapan saja seperti internet banking. Namun seperti
apa yang dibahas artikel diatas. Dengan menggunakan internet pun dapat mengalami
rawan kejahatan. Yaitu hacker yang mencari keuntungan untuk dirinya sendiri
melalui internet. Para hacker mulai menyerang perbangkan di Indonesia dapat
disebabkan oleh beberapa factor, seperti keamanan yang masih lemah sehingga
dapat dengan mudah dibobol, atau dari penggunanya tersebut yang kurang berhati
hati dan menggunakan seenaknya saja sehingga terdapat celah untuk di bobol.
Manajemen resiko
Apabila ingin menggunakan internet untuk mempermudah
transaksi di dunia perbanknan hendaklah harus ditinjau kembali keuntungan dan
kerugiaannya sebab setiap apapun pastilah ada resikonya .
Seperti masalah diatas apabila
perbankan ingin menggunakan internet didalam transaksinya haruslah dicermati
beberapa aspek terutama keamanannya
untuk menghindari pembobolan. Seperti halnya yang dilakukan oleh
bank-bank besar yang sudah melakukan pengamanan yang cukup ketat seperti pada
Bank Mandiri yang menggunakan keamanan berlapis.
Keamanan Bank Mandiri
- · Menggunakan sistem keamanan standard international dengan enkripsi SSL 128 bit (Secure Socket Layer 128 bit Encryption) yang akan mengacak data transaksi
- · Pengamanan pintu akses dengan Firewall (ISP>Web Server>Data Server>Host)
- · Proses pendaftaran melalui mandiri atm atau Cabang Bank Mandiri
- · Proses aktivasi di www.bankmandiri.co.id dengan Access ID & Access Code
- · Mouse over Warning Access, pada saat login untuk mengingatkan web site palsu
- · Verifikasi user dengan User ID & PIN Internet Banking pada saat login
- · Auto Logoff (Session Time Out ) jika Nasabah lupa log-out
- · Seluruh aktifitas nasabah di mandiri internet akan tercatat oleh sistem
- · Nasabah dapat melihat seluruh aktifitas yang dilakukan pada mandiri internet selama jangka waktu tertentu
- · Notifikasi melalui e-mail dan SMS* untuk setiap transaksi yang dilakukan
- · Limit transaksi per hari hingga Rp. 10.000.000,-
- · Verifikasi transaksi dengan Token PIN Mandiri
Dilengkapi Dengan
Token PIN Mandiri
·
Token
PIN Mandiri (lihat
gambar) adalah adalah
alat pengaman tambahan untuk
transaksi finansial di Elektronik Banking Bank Mandiri (Saat ini
baru digunakan di mandiri internet)
·
Token
Pin Mandiri berfungsi
untuk menghasilkan PIN
yang selalu berganti (PIN
Dinamis) untuk setiap kali nasabah melakukan
transaksi finansial.
·
PIN Mandiri digunakan sebagai otentikasi
transaksi pada saat nasabah meng-eksekusi
transaksi, sedangkan untuk
login tetap menggunakan USER ID dan PIN Internet Banking.
·
Satu
nomor ID Nasabah
hanya link ke
satu nomor serial
Token PIN Mandiri, sehingga
sangat unique dan bisa digunakan di semua Channel e-Banking
·
Token PIN Mandiri diproduksi dalam 11 warna yang
berbeda.